MBAH
{“Penjual kacang di bawah Arek Lancor”}
Semalam antara siraman mercuri kita bercengkrama
Tentang pangkat yang diletakkan di pundakmu
Dongeng si buyung dalam pangkuan malammu
Dan tarian bulan penghantar lelapmu
Mendayung mimpi menghantar di buyung terbang
Antara hiruk pikuk dunia yang resah
Kau singkap jaritmu menimang air mata di dada
Diantara gelung uban perakmu,
kau junjung “tempeh” dalam sunggingan senyum cantikmu
menabur butiran kacang dan “bengngog” sepanjang tugu kota
sebutir kacang hangusmu telah mengantar si buyung meraih mimpi
Minggu, 25 ; 07 ; 2010 : 10 ; 17 wib
MANUSIA KARANG
Biarlah ku sebut kau begitu, hai manusia karang
Yang membungkuk serupa udang dalam layarmu
Menapaki terjalnya karang dalam khusuk do’amu
Ketika ramadhan dalam tanganmu serupa air mata di mata kaki
Menatapmu serupa air laut dalam sujudku
Berbulir senja yang kau pungut dalam setiap jarit
Diantara riuh badai tangan rapuhmu kau raba
10 Agustus 2010
Alby panggilan dari Salbiyatun, cerpenis. tinggal di Pamekasan
0 komentar:
Posting Komentar